Karena kita bisa apa?

Dari segala macam rindu yang saya rasakan, satu yang paling menyiksa ialah rindu yang kamu tahu pasti tidak ada pelepasannya. Membunuh, pelan-pelan. Sampai napasmu sesak, mendesak dadamu. Tertekan, tanpa ada pertemuan yang bisa melegakan.

Ketika kamu merindukan suara dia atau mereka, dan kamu tahu pasti gendangmu tidak akan pernah mendengarkan suara yang sama lagi-secara nyata. Ketika kamu merindukan bau sedap tubuhnya yang khas, dan kamu tahu pasti aroma serupa tidak akan pernah tertangkap oleh indera penciumanmu lagi. Ketika kamu merindukan sekecil apapun reaksinya menanggapi aksimu dan dunia. Ketika kamu merindukan dia atau mereka, bahkan karena hal-hal yang begitu sederhana.

Dan ketika itu kamu mau fisiknya yang nyata meskipun kamu tahu teorinya, bahwa sebenarnya mereka selalu ada. Dan ketika itu kamu tahu pasti, rindumu tidak akan berakhir sempurna tuntas dan lunas. Rindumu tidak bermuara pada pelepasan.

Tapi percayalah, ternyata semakin lama kamu akan semakin terbiasa. Tahun pertama, kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Kamu akan terbiasa. Berdamai dengan rindu yang tidak ada muaranya. Berdamai dengan rasa kehilangan yang kosong dan hampa. Menerima saja. Karena kita bisa apa?

Leave a comment